Gubernur Anies Mengenang Kebaikan Almarhum Yahya Muhaimin

Nasional  
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyalami almarhum Prof Yahya Muhaimin.
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyalami almarhum Prof Yahya Muhaimin.

JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan memiliki kedekatan khusus dengan tokoh Muhammadiyah Prof Yahya Muhaimin yang wafat pada Rabu (9/2/2022). Selain sama-sama lulusan kampus terbaik di Amerika Serikat (AS), baik Anies dan Yahya pernah sama-sama menjadi Menteri Pendidikan. Jika Yahya menjadi Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) pada 1999-2000. Anies menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada 2014-2016.

Untuk mengenang kepergian Yahya, Anies pun menulis pengalaman paling berkesan dengan almarhum.

"Anies, daripada kamu sendirian, bayar sewa, udah pindah aja ke sini; di atas ada kamar. Selalu kosong kok,” begitu kata Pak Yahya Muhaimin.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Anies sedang menulis makalah pagi itu, saat Yahya menelpon, memintanya pindah dari apartemen dekat kampus University of Maryland ke rumah dinasnya sebagai Atase Pendidikan di Washington DC. Beberapa kali Yahya mengulang, sampai akhirnya Anues pindah dan tinggal di lantai atas rumahnya di kawasan elite di Bethesda, Maryland.

"Setelah tinggal di rumahnya, kami diskusi hampir tiap malam. Belajar banyak dari cendekiawan yg amat baik hati itu. Saat saya sudah mahasiswa program doktor di Illinois, saya pindah dari rumah beliau yang di Maryland. Jaraknya lebih dari 1,100 kilometer," kata Anies dikutip dari akun media sosialnya di Jakarta, Sabtu (12/2/2022).

Suatu sore, sepulang dari kampus, Anies melihat sebuah amplop di kotak surat. Tertulis nama pengirimnya Yahya Muhaimin. Saat dibuka, hanya berisi selembar uang 100 dolar AS di dalam lipatan kertas HVS putih polos. Tidak ada tulisan apapun. Hanya selembar uang.

"Langsung saya telepon Pak Yahya. Beliau tertawa sambil bilang, 'Saya kemarin ingat kamu, mungkin kamu lagi susah ya. Kuliah doktor itu berat apalagi kalau udah ada anak, selalu kekurangan biaya. Dulu waktu saya kuliah juga gitu',” kata Anies menirukan Yahya dari ujung telepon.

Menurut Anies, itu bukan cuma sekali tapi berkali-kali. Tiap beberapa waktu Yahya selalu mengirim amplop tanpa kata, berisi selembar uang 100 dolar AS. Uang itu bagi Anies dan keluarga yang beasiswanya sangat pas-pasan, terasa luar biasa bernilai.

"Kemarin beliau berpulang. Allah panggil pulang seorang yg amat mulia hatinya, amat teduh akhlaknya. Pribadi yang amat dalam komitmennya untuk memajukan umat. Beliau memang dosen di UGM Yogya, tapi juga berkiprah memajukan pendidikan di kampung halamannya di Bumiayu," kata mantan rektor Universitas Paramadina tersebut.

Anies yakin, kepergian Yahya meninggalkan banyak kesan dan amal baik di dunia. "Insya Allah, Allahyarham Pak Yahya dimuliakan di sisi-Nya, dialirkan tanpa henti pahala padanya lewat ilmu dan amal jariyahnya yg luar biasa banyaknya. Kami semua adalah saksinya. Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu," kata Anies.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image