Kala Anggota Panja Pengawasan Vaksin Bertanya Kapasitas Produksi Bio Farma

Umum  
Anggota Panja Pengawasan Vaksin Komisi IX DPR, Nur Nadlifa.
Anggota Panja Pengawasan Vaksin Komisi IX DPR, Nur Nadlifa.

JAKARTA -- Anggota Panja Pengawasan Vaksin Komisi IX DPR, Nur Nadlifah mempertanyakan kemampuan kapasitas produksi vaksin yang dimiliki oleh PT Bio Farma (Persero). Hal itu lantaran Bio Farma sebagai BUMN mendapatkan tugas khusus dari pemerintah untuk memproduksi vaksin.

Nadlifah mengatakan, Bio Farma pada 2021 mampu memproduksi vaksin Sinovac yang telah mendapatkan fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sedangkan untuk program vaksinasi penguat (booster), Sinovac malah tidak termasuk dalam jenis vaksin yang direkomendasikan oleh pemerintah.

"Terkait dengan stok vaksin Sinovac, sebenarnya berapa kemampuan Bio farma untuk memproduksi vaksin Sinovac? Ini akan berlanjut, karena dalam kebijakan Kemenkes vaksin Sinovac tidak masuk untuk booster. Sementara lagi vaksin Sinovac yang dijadikan rekomendasi," kata Nadlifah saat Rapat Panja Pengawasan Vaksin dengan Bio Farma serta Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) di kompleks Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/4).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Nadlifah mengaku sudah bertanya ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan mendapat jawaban produksinya terbatas. Karena itu, vaksin Sinovac hanya diperuntukkan bagi vaksinasi anak-anak usia 6-11 tahun. "Kenapa produksinya tidak ditambah? Sehingga booster ini ada pilihan vaksin halalnya. Ini berapa kali saya ulang karena mayoritas masyarakat Indonesia itu mMslim," kata anggota Fraksi PKB DPR tersebut mengingatkan.

Dia pun menjelaskan karena kondisinya saat ini sudah berbeda ketika gelombang varian Delta tahun kemarin. Karena kondisi darurat, sambung dia, vaksin yang tidak mendapatkan fatwa halal pun saat itu boleh digunakan.

"Tapi hari ini tidak. Maka dosa pemerintah jika tidak menggunakan vaksin yang sudah mendapatkan fatwa halal. Ini saya ingatkan kita sebagai sesama Muslim. Mungkin Bu Penny (Kepala BPOM) dan dari Bio Farma bisa memberikan desakan kepada Menkes kasih pilihan. Kalau ternyata masyarakat tidak memilih itu sudah urusannya," tegasnya.

Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir menjawab kapasitas produksi vaksin Covid-19 sebenarnya bisa mencapai 250 juta dosis per tahun. "Ini yang kita produksi optimal sejak kita mendapatkan CPOB mulai Q1 dan kita produksi terus sampai Oktober 2021 untuk memenuhi target 125 juta dosis di Bio Farma," jelasnya.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image