Semua Pihak Harus Kerja Sama Eliminasi Kasus TBC Anak

Umum  
Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia pada 24 Maret 2022.
Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia pada 24 Maret 2022.

BOGOR -- Hari Tuberkulosis Sedunia yang jatuh pada 24 Maret 2022 diperingati oleh Yayasan Akses Sehat Indonesia dengan menggelar talkshow bertema 'Sinergi Multipihak untuk Elminasi TB' di Puslitbang Polri Bogor, Kelurahan Cimanggis, Kecamatan Bojonggede. Acara yang menghadirkan berbagai narasumber tersebut dihadiri ratusan kader tuberkulosis (TB/TBC) se-Kabupaten Bogor.

Manajer Sub Recipient (SR) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Bambang Eko menyatakan, salah satu masalah akibat meningkatnya kasus tuberkulosis (TBC) adalah kurangnya kerja sama dari semua pihak untuk mengatasi TBC di masyarakat. Menurut dia, tidak bisa memberantas TBC hanya mengandalkan para kader atau petugas puskesmas saja.

"Tetap perlu ada koordinasi antara dinas kesehatan, LSM, dan koordinator kader dari puskesmas atau rumah sakit. Agar semua program TBC yang telah direncanakan bisa sinkron dan terealisasikan. Sehingga angka kesembuhan pasien TB semakin meningkat," kata Eko di Kabupaten Bogor, Provinsi Jabar, Kamis (24/3/2022).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Investigasi kontak menjadi salah salah satu kegiatan yang dilakukan para kader untuk melakukan skrining TBC di masyarakat. Kegiatan tersebut tidak berjalan mudah karena pemahaman penyakit menular tersebut di masyarakat masih minim. Para kader, wajib mempunyai peran penting untuk bisa memberikan pemahaman TBC di masyarakat

Terlebih, banyak ditemukan kasus TBC anak di Kabupaten Bogor. Eko menjelaskan, penanggulanan TBC anak menjadi fokus utama untuk semua kader. Dia mengakui, banyak hambatan yang ditemui di lapangan dalam upaya mengurangi kasus TB anak. Mulai masalah fasilitas terapi penanggualan tuberkulosis (TPT) yang terbatas hingga adanya penolakan dari orang tua pasien TBC anak.

Karena itu, ia mendorong, masing-masing kader daerah wajib meningkatkan pemahaman kepada orang tua bahwa anak juga bisa terkena TBC. Sehingga anak yang teridentifikasi TBC bisa segera mendapat pendampingan pengobatan.

"Kami sudah mendiskusikan problem tersebut. Sampai saat ini, kesadaran masyarakat masih kurang sadar akan TBC pada anak. Tentunya kader perlu lebih giat dalam mengedukasi masyarakat. Masalah lainnya ialah fasilitas untuk TPT anak. Fasilitas tersebut masih terbatas dan belum merata di seluruh puskesmas," ucap Eko.

Menurut Kepala Bidang P2P Dinkes Kabupaten Bogor, Adang Mulyana, sinergi semua pihak yang terlibat program elimanasi TBC memang penting. Koordinasi antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), lembaga swadaya masyarakat (LSM), sampai kader kecamatan diperlukan dalam menanggulangi TBC. Adang ingin semua pihak bergerak bersama dalam mengurangi kasus TBC di Kabupaten Bogor.

"Kita bersama-sama dan serius untuk menanggulani penyakit menular, termasuk TB. Semua penanggulan TB harus melibatkan semua lintas sektor. Kasus TB juga akan menjadi salah satu pembahasan di acara G20 tahun 2022. Tujuannya agar semua pihak mau besinergi dan meningkatkan layanan TBC di semua fasilistas Kesehatan di Indonesia dengan berbasis teknologi," ucap Adang.

Ketua Yayasan Akses Sehat Indonesia, Alwin Khafidhoh menerangkan, stigma negatif terhadap penyakit TBC di masyarakat masih tinggi. Padahal, TBC termasuk penyakit menular, yang jika tidak segera diobati, bisa menyebar ke anggota keluarga, bahkan tetangga. Karena itu, peran kader sangat dibutuhkan untuk mengkoordinasi stigma tesebut agar pasien TBC Tetap semangat untuk berobat.

“Penyakit TB bisa menyebar ke mana-mana, tidak hanya satu orang saja. Untuk menghilangkan stigma TB semua pihak harus saling memberikan koordinasi. Stigma tersebut agar membuat pasien TB bisa tetap semangat untuk berobat," ucap Alwin.

Kemenkes mencatat per 2021, terdapat 15.074 warga Kabupaten Bogor yang terjangkit penyakit menular tersebut. Hanya saja, Dinkes Kabupaten Bogor menyatakan, baru menemukan sekitar 80 persen dari total kasus yang ditemukan oleh Kemenkes.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image