Strategi Dinkes Tangani Belasan Ribu Pasien Tuberkolusis di Kabupaten Bogor
BOGOR -- Indonesia mengalami peningkatan kasus Tuberkulosis (TBC) pada 2021. Saat ini, Indonesia berada di peringkat kedua teratas dengan kasus penyakit TBC terbanyak di dunia setelah India. Setiap tahunnya terdapat 845 ribu kasus TBC di Indonesia.
Kabupaten Bogor menjadi salah satu daerah penyumbang kasus TBC terbanyak di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat per 2021, terdapat 15.074 warga Kabupaten Bogor yang terjangkit penyakit menular tersebut. Hanya saja, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor menyatakan, baru menemukan sekitar 80 persen dari total kasus yang ditemukan oleh Kemenkes.
"Itu karena tidak semua fasilitas kesehatan (faskes) melaporkan data pasien yang telah terjangkit seperti dokter praktik swasta yang juga menangani pasien TBC," kata Wakil Supervisor TBC Dinkes Kabupaten Bogor, Aan Setiawan di Kabupaten Bogor, Jabar, Senin (22/3/2022).
Dia menjelaskan, tidak semua fasilitas kesehatan, baik pemerintah maupun swasta bisa menangani penyakit tersebut. Meski begitu, hal tersebut sebenarnya tidak menjadi kendala berarti bagi Dinkes Kabupaten Bogor dalam menangani kasus TBC. Aan menyatakan, pihaknya berupaya menggali data tersebut hingga semua pasien TBC dapat terjangkau pengobatan.
Aan menyampaikan, jajarannya telah mengupayakan dengan program yang disasarkan untuk memberantas penyakit TBC. Salah satunya melalui directly observed treatment strategy (DOTS), yang merupakan program rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Tim Dinkes Kabupaten Bogor melakukan pengamatan serta pencatatan langsung kepada terduga pasien.
Tentu saja, sambung dia, peran komunitas nonpemerintah diperlukan untuk membantu petugas kesehatan. "Mengingat sumber daya manusia Dinkes terbatas," kata Aan.
Dalam perayaan Hari Tuberkulosis Dunia yang jatuh pada 24 Maret 2022, Aan berharap, momen itu menjadi semangat baru bagi para kader TBC untuk terus bekerja dalam rangka menanggulangi penyebaran penyakit tersebut di Kabupaten Bogor. Terlebih dengan diluncurkannya Yayasan Akses Sehat Indonesia yang juga turut andil dalam menyebarkan kader untuk melaksanakan program tersebut.
Koordinator Kader TBC Wilayah Bogor Tengah dan Timur, Sukmawati menyatakan, peran kader sangat penting dalam menanggulangi kasus TBC di Kabupaten Bogor. Peran 150 kader yang berjejaring di bawah naungan Yayasan Akses Sehat sangat dibutuhkan agar masyarakat semakin teredukasi dan paham bahaya penyakit TBC.
"Semakin banyak kader, maka semakin banyak juga masyarakat yang teredukasi, lebih paham tentang bahaya, dan bagaimana cara pencegahannya TBC. Sehingga dapat menurunkan angka-angka TBC," ujarnya.
Ketua Yayasan Akses Sehat Indonesia, Alwin Khafidhoh menjelaskan, setiap wilayah di Kabupaten Bogor mempunyai kader yang dapat melakukan penyuluhan dan pendampingan terhadap masyarakat, khususnya pasien TBC. "Yayasan Akses Sehat Indonesia adalah kluster kesehatan dari Yayasan Nirunabi sebagai pelaksana program eliminasi TBC berbasis komunitas di Kabupaten Bogor Konsorsium STPI (Stok TBC Partnership Indonesia)-Penabulu dengan dukungan dana dari The Global Fund," tutur Alwin.