Kurulus Osman Episode 86, Putri Mari Tewas Diracun, Turgut Alp Marah ke Gunduz Bey
ISTANBUL -- Serial Turki tentang pendirian Kekaisaran Ottoman atau Khekalifahan Utsmaniyah sudah memasuki sesi tiga episode 86. Pada sesi ini, terjadi kejutan alur jalannya film Kurulus Osman yang mengisahkan perjalanan Osman Bey dalam mendirikan negara bagi bangsa Turki.
Cornelia yang selama ini dianggap sebagai pelayan setia Putri Mari, malah terbuka sifat aslinya. Dia bergabung dengan sebuah sekte khusus yang dipimpin orang mengaku namanya Ibrahim Fakih dari Samarkand, yang ingin menghancurkan Suku Kayi dan Osman Bey. Kelompok ini terkait dengan Barkin Bey, yang membunuh ayahnya Malhun Hatun (istri Osman), yaitu Umur Bey.
Barkin pun yang membawa jenazah Umur menjelaskan jika rombongan mereka diserang pasukan Mongolia hingga tak ada yang selamat. Barkin pun bisa menyusup dan tinggal di tenda Suku Kayi, untuk membuat keributan antara Turgut dan Gunduz.
Setelah kedoknya terbongkar, Cornelia memiliki misi khusus untuk membunuh Mari dengan memasukkan racun yang dicampur ke dalam sup, yang dimakan Mari. Saudara perempuan Tekfur Harmankaya Mikhael Kosses ini pun meninggal keracunan dengan mulut berbusa. Padahal, status Mari saat itu sedang hamil.
Efek racun tidak langsung bekerja. Mari baru merasa keracunan keesokan harinya hingga mengalami muntah darah. Turgut sudah berupaya segala cara, namun tidak berhasil. Dia pun langsung tertuju kepada makanan yang disajikan kepada Mari, yang dibuat oleh istri Gunduz. "Turgut, bayi kita," kata Mari sebelum meninggal dalam gendongan Turgut.
Sontak saja hal itu membuat marah Turgut Alp, yang langsung menujukannya kepada Gunduz Bey. Turgut sempat melukai Gunduz dengan sabetan pisau. Hingga Osman yang baru dari Sogut dan tiba di tenda Suku Kayi, mencoba meredam amarah Turgut.
Sesi tiga Kurulus Osman menceritakan jika Bala Hatun sudah melahirkan bayi yang diberi nama Alaeddin Ali. Sebagai istri pertama Osman, ia akhirnya dikaruniai anak setelah bertahun-tahun tidak bisa melahirkan. Adapun istri kedua Osman, Malhun Hatun lebih dulu melahirkan, yang anaknya diberi nama Orhan.
Nantinya, dari garis keturunan Orhan inilah Kekaisaran Ottoman selama enam abad lebih eksis hingga dihapus oleh Mustafa Kemal Attarturk pada 1924, sebagai tanda berdirinya negara Turki modern. Serial Kurulus Osman sangat populer di Turki, dan di banyak negara hingga diterjemahkan sesuai bahasa setempat, termasuk Urdu.